Web Developer Pengertian Jenis Dan Tips
Tahukah Anda bahwa tersedia nyaris dua miliar websites saat ini? Angka tersebut merupakan information dari Statista. Sejak th. 1991 hingga dengan 2021, ternyata kuantitas situs di dunia saat ini adalah sekitar 1,88 miliar. Adanya website-website tersebut tentu saja melibatkan banyak situs developer.
Namun, apa itu situs developer? Apa saja tugasnya? Skill apa saja yang perlu dikuasai?
Jika Anda tertarik untuk menjadi seorang situs developer, Anda perlu menyadari pernah pengertian, jenis-jenis, dan tugasnya. Pada artikel ini, Anda terhitung bakal dijelaskan mengenai langkah-langkah untuk menjadi seorang situs developer.
Simak pembahasan lengkapnya lewat poin-poin tersebut ini, ya!
Apa Itu Web Developer?
Web developer adalah seorang programmer yang membuat situs atau aplikasi berbasis web. Mereka bertugas merancang situs dari nol. Setelah itu, mereka terhitung mengelola situs tersebut sehingga mampu digunakan oleh user.
Seorang situs developer tidak hanya terjalin dengan perusahaan. Mereka terhitung mampu bekerja sebagai freelancer atau pekerja lepas. Jadi, mereka melayani klien-klien yang ingin membuat website. Mulai dari situs pribadi hingga situs untuk kepentingan bisnis.
Singkatnya, situs developer terjalin segera dengan pengembangan sebuah website. Namun, tersedia banyak hal yang perlu diperhatikan. Hal-hal tersebut sesuai dengan jenis-jenis situs developer. Selengkapnya bakal dibahas terhadap anggota selanjutnya.
Jenis-Jenis Web Developer
Ada tiga jenis situs developer, yaitu Front End Developer, Back End Developer, dan Full Stack Developer. Ketiganya memiliki tugas dan keahliannya masing-masing. Yuk lihat pembahasannya di bawah ini.
1. Front End Developer
Apa sesungguhnya Front End Developer?
Pertama-tama, Anda perlu menyadari rencana front end terlebih dahulu. Front end adalah anggota depan dari sebuah situs yang segera terjalin dengan pengguna. Contohnya layaknya penampilan atau desain sebuah website.
Maka dari itu, seorang front end developer biasanya bertugas untuk mendesain website. Mulai dari font, layout, warna, hingga tulisan-tulisan yang terdapat didalam website. Terkadang, seorang front end developer sesungguhnya perlu membawa skill menulis atau content writing.
Singkatnya, seorang front end developer bertanggung jawab sehingga pengguna mampu mengakses situs dengan baik. Ukuran font perlu mampu dibaca oleh pengguna, warna terhadap situs tidak mengganggu penglihatan, tombol maupun postingan berada di daerah yang sesuai, dan lain-lain.
Lalu, apakah pengembangan situs hanya perlu desain saja? Tidak. Terdapat terhitung penulisan kode sehingga situs mampu berfungsi dengan baik. Hal tersebut merupakan tugas Back End Developer yang bakal dijelaskan selanjutnya.
2. Back End Developer
Kalau front end developer bekerja terhadap anggota depan sebuah website, maka back end developer mengatasi anggota belakangnya. Biasanya disebut terhitung dengan server side.
Desain dan hal apa-pun yang dirancang oleh seorang front end developer perlu mampu berfungsi dengan baik. Di sinilah peran back end developer dibutuhkan. Mereka perlu menegaskan bahwa server, aplikasi, dan database terhadap sebuah situs mampu saling berkomunikasi.
Biasanya, seorang back end developer perlu menguasai bahasa pemrograman tertentu. Contohnya layaknya PHP dan SQL. Kedua bahasa ini nantinya bakal dibahas lebih lanjut. Pastikan Anda memperhatikan hingga akhir, ya!
Selain front end dan back end developer, tersedia pula full stack developer yang tingkat kemampuannya lebih tinggi. Simak pembahasan berikut.
3. Full Stack Developer
Mengapa tingkat kebolehan Full Stack Developer lebih tinggi daripada front end dan back end developer?
Jawabannya adalah gara-gara full stack developer perlu menyadari semua tugas front end maupun back end. All in one. Maka dari itu, level kemampuannya jauh lebih mahir.
Seorang full stack developer perlu mampu mendesain sebuah situs dengan baik. Selain itu, mereka terhitung perlu merancang anggota server dengan menuliskan kode mengfungsikan bahasa pemrograman. Cukup sulit, bukan?
Namun, jenis developer yang satu ini sesungguhnya paling menguntungkan. Anda mampu memperoleh pengetahuan lebih banyak, terasa dari front end hingga back end. Selain itu, penawaran gaji tentu saja lebih tinggi gara-gara skill nya terhitung lebih tinggi. Cukup menarik, ya!
Supaya lebih menyadari mengenai pengembangan situs dan terhitung jenis-jenis developernya, mari kami bahas mengenai bahasa-bahasa yang perlu dikuasai. Yuk lihat ulasannya di bawah ini.
Bahasa Untuk Pengembangan Web
Jika Anda ingin menjadi seorang situs developer, tentu saja Anda perlu menguasai bahasa pemrogramannya. Terutama terkecuali Anda ingin menjadi back end developer atau full stack developer.
Kira-kira, apa saja ya bahasa pemrograman yang perlu dikuasai? Simak selengkapnya di bawah ini.
1. HTML (Hyper Text Markup Language)
HTML adalah bahasa yang mutlak terkecuali Anda ingin menjadi seorang situs developer, terlebih anggota front end. Jika Anda ingin menyadari bentuk kode-kode HTML, coba Anda jalankan perintah tersebut ini:
Klik kanan terhadap browser Anda. Setelah itu, klik postingan ‘View page source’.
Kode-kode yang tersedia di depan Anda disebut dengan HTML. Di sini, HTML berfungsi untuk sesuaikan konten-konten apa yang perlu ditampilkan didalam sebuah website. Misalkan heading, paragraf, link, dan sebagainya.
2. CSS (Cascading Style Sheets)
CSS biasanya berkolaborasi dengan HTML. Konten-konten dan susunan yang dibuat oleh HTML bakal dipercantik oleh CSS. Seperti namanya, CSS beri tambahan jenis terhadap sebuah website.
Jika Anda mengakses situs Alterra Academy dan memandang warna dan juga ukuran font yang berbeda, hal tersebut adalah hasil kerja dari CSS. Karena terjalin dengan penampilan sebuah website, maka bahasa yang satu ini sangat mutlak untuk front end developer.
3. PHP (Hypertext Preprocessor)
Jika HTML dan CSS berfungsi untuk front end, maka PHP sangat esensial untuk back end. Bahasa yang satu ini mampu membuat sebuah situs menjadi lebih fungsional. Sehingga, apa yang dikerjakan di anggota front end bakal menjadi lebih menarik bagi pengguna.
Salah satu segi yang dikerjakan dengan bahasa PHP adalah kala Anda sign up atau log in terhadap sebuah website. Jika Anda sukses jalankan kedua sistem tersebut, maka Anda bakal mampu mengakses profil akun Anda terhadap situs tersebut.
4. SQL (Structured Query Language)
Selain PHP, bahasa SQL terhitung digunakan terhadap back end. Data-data yang Anda masukkan kala sign up dan log in tadi bakal diproses oleh SQL lewat database. Jadi, SQL berfungsi untuk menaruh data-data Anda layaknya alamat email, nama pengguna, password, dan sebagainya.
Nah, terkecuali Anda ingin menghapus atau menyunting information Anda, hal tersebut nantinya terhitung bakal diproses dengan SQL. Singkatnya, SQL ini terjalin segera dengan database yang tersedia terhadap sebuah website.
5. Java
Bahasa pemrograman lain yang digunakan terhadap back end adalah Java. Umurnya sesungguhnya telah terhitung tua, namun kegunaannya sangat banyak. Salah satunya adalah untuk pengembangan web.
Dengan Java, situs Anda bakal menjadi lebih responsif. Java terhitung merupakan bahasa pemrograman yang scalable. Sehingga, bahasa ini banyak berfungsi untuk membangun website-website besar. Contohnya layaknya Amazon, LinkedIn, dan eBay.
Anda terhitung tidak perlu kuatir terkecuali belum menguasai Java. Bahasa ini cukup gampang untuk dipelajari. Sehingga cocok bagi pemula yang ingin belajar Java.
Langkah-Langkah Menjadi Web Developer
Untuk menjadi seorang situs developer, tersedia langkah-langkah yang perlu Anda lakukan. Apa saja ya kira-kira? Yuk lihat pembahasan mengenai steps dan tips di bawah ini.
1. Tentukan Minat dan Tujuan
Langkah awal adalah memilih minat dan obyek Anda. Apakah Anda lebih senang mendesain sebuah website? Atau Anda lebih tertarik mengelola anggota back end? Keduanya pun terhitung boleh, asalkan itu cocok minat Anda.
Misalkan, Anda adalah orang yang cukup menyadari mengenai desain. Anda menyadari penampilan mana yang bila menarik bagi pengguna. Mungkin, Anda terhitung telah cukup menyadari mengenai HTML dan CSS. Maka dari itu, Anda mampu memilih posisi front end developer sebagai jenjang karir Anda.
2. Mulai Belajar dan Berlatih
Setelah memilih minat dan tujuan, Anda mampu terasa belajar dan berlatih. Pelajarilah terasa dari bahasa pemrograman yang dibutuhkan untuk posisi Anda.
Jika Anda memilih front end, mulailah belajar mengenai HTML dan CSS. Sebaliknya, terkecuali Anda lebih menyukai back end, maka Anda mampu terasa dengan PHP, SQL, dan disempurnakan dengan Java.
Bagaimana terkecuali Anda memilih untuk menjadi full stack developer? Tentunya Anda perlu menguasai semua bahasa pemrograman tersebut.
Setelah Anda belajar, jangan lupa untuk berlatih. Hal ini mutlak untuk menerapkan teori-teori yang telah Anda pelajari.
3. Perbanyak Pengalaman
Untuk menjadi seorang situs developer yang terpercaya, perbanyaklah pengalaman Anda. Ingat, Anda tidak perlu menjadi pegawai terhadap sebuah perusahaan. Anda terhitung mampu menjadi freelancer.
Misalnya, Anda mampu terasa membuat situs Anda sendiri. Kembangkanlah dengan baik sehingga situs tersebut mampu menjadi portfolio Anda. Setelah itu, Anda kemungkinan mampu menawarkan jasa gratis kepada teman atau teman Anda yang ingin membuat website. Hal ini berfungsi untuk memperoleh pengalaman dan kepercayaan dari orang.
Kesimpulan
Nah, di atas adalah pengertian, jenis, tugas, dan langkah-langkah untuk menjadi seorang situs developer. Jika Anda sesungguhnya tertarik, belajarlah secara rutin. Pastikan Anda terhitung selamanya update mengenai dunia teknologi. Gunanya sehingga wawasan Anda makin luas.
Jika Anda ingin belajar dan berlatih dengan project yang real, Anda terhitung mampu mengikuti coding bootcamp. Hal ini sangat berfungsi gara-gara Anda mampu segera disalurkan kerja ke perusahaan-perusahaan besar. Pastinya, Anda terhitung lebih terpercaya gara-gara tentang dengan sebuah lembaga.
Semoga membantu!
Komentar
Posting Komentar